Sebelum saya mereview materi pembelajaran di portal http://rumahbelajar.id/, sebaiknya kita mengetahui dulu apa itu http://rumahbelajar.id/.
http://rumahbelajar.id/ adalah portal sumber pembelajaran terbuka (open educational resourse) yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Lewat http://rumahbelajar.id/, kita dapat mendidik apa yang kita pelajari dan dapat berbagi apa yang kita punyai (Teach what you learn, Share what you have.) Indonesian OER-Hub adalah portal sumber pembelajaran terbuka bisa diakses online yang berisi berbagai materi digital berhubungan dengan pendidikan dan budaya oleh siapapun di Southeast Asian region and beyond.
Dengan menggunakan http://rumahbelajar.id/, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada di http://rumahbelajar.id/ dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis.
Itu adalah kontributor-kontributor naskah materi di portal http://rumahbelajar.id/, ada dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, SEAMEO BIOTROP, SEAMEO SEAMOLEC, Direktorat Sejarah, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta, Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dan Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan.
Naskah materi di portal http://rumahbelajar.id/ dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Naskah materi di portal http://rumahbelajar.id/ dari Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan
Saya akan me-review salah satu naskah materi di portal http://rumahbelajar.id/ dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, yaitu Candi Indonesia Seri Jawa.
Buku Candi Indonesia ini merupakan bentukupaya perekaman untuk pelestarian Cagar Budaya.Buku ini disusun oleh Direktorat Pelestarian CagarBudaya dan Permuseuman, Direktorat JenderalKebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dipilihnya judul buku: Candi Indonesia, meskipun singkat mengandung beberapa arti,yaitu sebagai milik, karya, identitas, dan warisan budayabangsa Indonesia. Sementara itu, dipilihnya kata Jawameskipun mengandung arti etnisitas namun penekanannyalebih kepada wilayah administratif. Oleh karena jumlah candinya yang sangat banyak dan sebagian besarterkonsentrasi berada di Pulau Jawa, buku tentang candiini dibagi menjadi dua seri. Seri pertama berisi uraian candi-candi di Pulau Jawa dan yang kedua tentang candi-candi di luar Pulau Jawa.
Disamping candi di buku tersebut juga dijelaskan tentang sisa-sisa ritual keagamaan berupa kolam suci dan gua-gua pertapaan. Kedua
jenis tinggalan arkeologi tersebut tersebar di berbagai wilayah baik di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa.
Kolam suci tersebut ada dua macam, pertama kolam tidak berpancuran, airnya keluar dari sumber tanah tempat kolam itu; dan kedua, kolam berpancuran, yang
dibentuk sebagai motif tertentu. Pancuran berbentuk bunga (teratai mekar), (teratai setengah lingkaran), (kuncup teratai) dan beberapa pancuran tergabung dengan adegan pada relief naratif, misalnya pada Jalatunda, dan dalam
Kompleks Candi Panataran. tidak berpancuran jumlahnya tidak banyak, misalnya Pemandian Wendit, dekat Malang, dan Pemandian Banyu Biru di Pasuruhan. Sementara itu, berpancuran jumlahnya banyak, beberapa di antaranya menjadi bagian dari sebuah/kompleks bangunan suci, sebagai contoh dua di kompleks Candi Penataran. Menarik perhatian, di antara berpancuran tersebut ada yang memiliki batur/lapik pada satu sisi untuk menempatkan altar dan/atau miniatur candi, misalnya terdapat pada Candi Tikus di Trowulan. Kolam suci tipe itu di samping untuk yaitu tempat untuk menyucikan diri sebelum melakukan yoga.
Berikut ini adalah proses penulisan review di portal http://rumahbelajar.id/ , dimulai stt ( speech to text) menggunakan aplikasi android batu asimtut, hasilnya adalah text. Hasil text ini bisa disimpan dalam jenis pdf atau bisa dishare langsung, bahkan bisa dilafalkan (tts) di aplikasi batu asimtut itu juga. Tetapi kalau ingin menghasilkan file audio (wav ataupun mp3), saya menggunakan aplikasi kedua, yaitu T2S (Text to speech). Dari hasil mp3 itu, saya menganimasikan menggunakan crazytalk. Maka hasil keseluruhannya seperti video berikut. Selamat menikmati.
http://rumahbelajar.id/ adalah portal sumber pembelajaran terbuka (open educational resourse) yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Lewat http://rumahbelajar.id/, kita dapat mendidik apa yang kita pelajari dan dapat berbagi apa yang kita punyai (Teach what you learn, Share what you have.) Indonesian OER-Hub adalah portal sumber pembelajaran terbuka bisa diakses online yang berisi berbagai materi digital berhubungan dengan pendidikan dan budaya oleh siapapun di Southeast Asian region and beyond.
Dengan menggunakan http://rumahbelajar.id/, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada di http://rumahbelajar.id/ dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis.
Itu adalah kontributor-kontributor naskah materi di portal http://rumahbelajar.id/, ada dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, SEAMEO BIOTROP, SEAMEO SEAMOLEC, Direktorat Sejarah, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta, Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dan Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan.
Naskah materi di portal http://rumahbelajar.id/ dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Naskah materi di portal http://rumahbelajar.id/ dari Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan
Saya akan me-review salah satu naskah materi di portal http://rumahbelajar.id/ dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, yaitu Candi Indonesia Seri Jawa.
Buku Candi Indonesia ini merupakan bentukupaya perekaman untuk pelestarian Cagar Budaya.Buku ini disusun oleh Direktorat Pelestarian CagarBudaya dan Permuseuman, Direktorat JenderalKebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dipilihnya judul buku: Candi Indonesia, meskipun singkat mengandung beberapa arti,yaitu sebagai milik, karya, identitas, dan warisan budayabangsa Indonesia. Sementara itu, dipilihnya kata Jawameskipun mengandung arti etnisitas namun penekanannyalebih kepada wilayah administratif. Oleh karena jumlah candinya yang sangat banyak dan sebagian besarterkonsentrasi berada di Pulau Jawa, buku tentang candiini dibagi menjadi dua seri. Seri pertama berisi uraian candi-candi di Pulau Jawa dan yang kedua tentang candi-candi di luar Pulau Jawa.
Disamping candi di buku tersebut juga dijelaskan tentang sisa-sisa ritual keagamaan berupa kolam suci dan gua-gua pertapaan. Kedua
jenis tinggalan arkeologi tersebut tersebar di berbagai wilayah baik di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa.
Kolam suci tersebut ada dua macam, pertama kolam tidak berpancuran, airnya keluar dari sumber tanah tempat kolam itu; dan kedua, kolam berpancuran, yang
dibentuk sebagai motif tertentu. Pancuran berbentuk bunga (teratai mekar), (teratai setengah lingkaran), (kuncup teratai) dan beberapa pancuran tergabung dengan adegan pada relief naratif, misalnya pada Jalatunda, dan dalam
Kompleks Candi Panataran. tidak berpancuran jumlahnya tidak banyak, misalnya Pemandian Wendit, dekat Malang, dan Pemandian Banyu Biru di Pasuruhan. Sementara itu, berpancuran jumlahnya banyak, beberapa di antaranya menjadi bagian dari sebuah/kompleks bangunan suci, sebagai contoh dua di kompleks Candi Penataran. Menarik perhatian, di antara berpancuran tersebut ada yang memiliki batur/lapik pada satu sisi untuk menempatkan altar dan/atau miniatur candi, misalnya terdapat pada Candi Tikus di Trowulan. Kolam suci tipe itu di samping untuk yaitu tempat untuk menyucikan diri sebelum melakukan yoga.
Berikut ini adalah proses penulisan review di portal http://rumahbelajar.id/ , dimulai stt ( speech to text) menggunakan aplikasi android batu asimtut, hasilnya adalah text. Hasil text ini bisa disimpan dalam jenis pdf atau bisa dishare langsung, bahkan bisa dilafalkan (tts) di aplikasi batu asimtut itu juga. Tetapi kalau ingin menghasilkan file audio (wav ataupun mp3), saya menggunakan aplikasi kedua, yaitu T2S (Text to speech). Dari hasil mp3 itu, saya menganimasikan menggunakan crazytalk. Maka hasil keseluruhannya seperti video berikut. Selamat menikmati.
No comments:
Post a Comment